6.2.18

Kata Pengantar Buku ‘Perspektif: 19 Desainer Grafis Muda Indonesia’




Buku Perspektif: 19 Desainer Grafis Muda Indonesia, karya Tugas Akhir Vincent Wong di DKV BINUS University yang kemudian diterbitkan oleh Desain Grafis Indonesia (DGI), 2013.

Upaya merekam jejak desainer grafis Indonesia dalam perjalanan berkaryanya adalah bagian dari pencatatan Sejarah Desain Grafis Indonesia. Dan seperti kita ketahui, upaya pencatatan semacam ini masih sangat jarang dilakukan. Karena itu gagasan Vincent untuk menampilkan desainer-desainer muda Indonesia dalam satu buku—sesederhana apa pun—adalah sesuatu yang layak diapresiasi, dan diteladani.



Sejarah memang sering harus ditulis berdasar ingatan, padahal sifat ingatan begitu labil, mudah terseret oleh arus yang diakibatkan oleh meluapnya informasi masa kini. Untungnya, Vincent melakukannya ketika pelakunya masih ada, bahkan masih muda usia; berbeda dengan pencatatan sejarah pada umumnya yang disusun setelah pelakunya tiada, atau sudah uzur. 

Perjalanan desainer grafis Indonesia adalah perjalanan memaknai nilai-nilai yang berlaku di masyarakatnya: nilai-nilai budaya, sosial, politik, ekonomi. Pemaknaan—yang unik oleh tiap desainer (diwarnai oleh latar belakangnya masing-masing)—akan bermuara pada karya-karyanya: menghasilkan karya-karya yang unik pula. Keunikan ini yang membedakan gaya mereka dalam berkarya. Dan karakter masing-masing desainer ini yang diharapkan terungkap dari upaya pencatatan semacam ini. Karena karya mereka adalah cermin diri, bukan sekadar refleksi dari tren. Yang barangkali tak sepenuhnya bisa dilekatkan pada label isme-isme yang ada, atau sedang menjadi arus utama. Dan yang pada gilirannya akan menyodorkan nilai-nilai baru pula. Yang ikut membentuk wajah kita di masa depan.


Vincent telah memulai sesuatu yang bernilai, mudah-mudahan ia tidak berhenti hanya pada penulisan yang serba terbatas ini—yang lebih ditentukan oleh usia, jumlah desainer, dll.—dan akan tetap memiliki hasrat serta nafas panjang untuk melanjutkannya hingga ke jenjang yang lebih luas cakupannya. Serta, diterbitkan sebagai buku, yang beredar dikalangan yang lebih luas: komunitas desain grafis Indonesia.







Lebih ideal lagi bila pencatatannya sendiri juga terus berproses—layaknya jurnal yang setiap saat rajin diisi—mencatat terus dan terus, proses perkembangan yang dialami oleh tiap desainer, mencakup sudut pandang pemikirannya, nilai-nilai yang dipercayanya, metode kerjanya, dsb.; yang bisa merupakan materi untuk memperbarui edisi-edisi penerbitannya kelak. Dengan demikian, Vincent akan mengawali dan mengisi sebuah spesialisasi kerja intelektual yang langka: sebagai spesialis pemerhati perkembangan keprofesian desain grafis. 

Semoga saja...

Hanny Kardinata
Desain Grafis Indonesia (DGI)


*) Dikirimkan lewat surat elektronik kepada penulis buku, Vincent Wong pada 30 April 2013

.  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  



C A T A T A N

Sembilan belas desainer yang difiturkan:
Aditya Wijanarko (Desainer di Emir Hakim)Cecil Mariani (Desainer di Komunitas Salihara)Cempaka Surakusumah (Art Director di    Thinking*Room)Danis Sie (Creative Director di Sciencewerk)Ika Putranto (Creative Director di Reel Studio)John Kudos (Creative Director DI Studio Kudos)Khaerun Rizdky (Creative Director di Thinking*Room)Max Suriaganda (Creative Director di Studio 1212)Mayumi Haryoto (Creative Director di Altermyth)M. Hendra Permana (Desianer di Lowe)Nigel Sielegar (Creative Director di Corse Design          Factory)Novita Angka (Creative Director di Tre Creative Mindshare)Rege Indrastudianto (Creative Director di Visious          Studio)Richard Fang (Creative Director di Weekend.inc)Sandy Karman (Desainer lepas)Yan Mursid (Creative Director di Whir)Yasser Rizky (Creative Director di R+R)Yusuf Yap (Creative Director di Brown Fox Studio)Zaky Arifin (Founder Studio Minor)


.  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  .  
.  .  .  .  




***

Tidak ada komentar:

Unggulan

Merajut Keterhubungan

Sebuah esai merespons tema pameran Forum Grafika Digital 2017 (FGDexpo 2017), Connectivity (Jakarta Convention Center, 24–27 Agustus 2017). ...